Perkembangan Kepariwisata yang begitu pesat tentu akan membawa pengaruh pada suatu daerah tujuan wisata baik positif maupun pengaruh negative, karena dalam industry kepariwisataan terjadi interaksi antar manusia yang tentunya akan mambawa kebudayaan baik dari Negara wisatawan maupun budaya yang ada pada suatu daerah distinasi, dengan terjadinya interaksi langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga akan membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat dan sering juga industry pariwisata dikatakan mempunyai energy pendobrak yang luar biasa, yang mampu membuat mertamorposa pada segala aspek masyarakat suatu daerah tujuan wisata.
Daerah tujuan wisata Kuta, Sanur dan ubud merupakan daerah destinasi yang menjadi daerah favorit bagi wisatawan yang berkunjung kebali baik wisatawan domistik maupun manca Negara tentu membawa dampak, baik damapak social, budaya, maupun ekonomi yang tentunya akan berpengaruh terhadap keberlanjutan daerah tujuan wisata.
1. Pencemaran lingkungan dimana terjadinya tumpukan sampah pada pantai kuta yang membuat wasiatawan merasa tidak jaman melakukan kegiatan seperti surfing, berenang atau sekedar mandi di pantai.
2. Kemacetan Lalu lintas yang terntunya harus tidak boleh terjadi pada suatu daerah distinasi .
3. Kejahatan sepeti penjambertan yang sering menjadi korban adalah wisawan.
4. Rabies yang tentunya akan mempengaruhi kunjungan wisatawan datang ketempat daerah tujuan wisata.
5. Minuman yang mengandung etanol tentunya akan mempungaruhi rasa ketekutan parawisata terhadap makanan dan minuman yang mana seperti kita ketahui bahwa para wisatawan manca Negara sanagt identik dengan minuman keras dengan terjadinya kerajunan minuman terntu akan menjadi salah satu issue yang tentunya tidak signifikan terhadap pengeruh kunjungan wisatanwan ke bali datang ke kuta khusunya.
Disamping daerah tujuan wisata di sanur juga terdapat issue seperti :
1. Pencemaran air laut karena pembuangan sampah di daearah suang yang akan mempengaruhi kualitas air laut diman wisatawan yang mendi disana bisa gatal-gatal.
2. Erosi yang terjadi menyebabkan terkikisnya lahan di tepi pantai yang tentu akan membahayakan bangunan yang ada di tepi pantai .
3. Kurangnya sarana untuk wisatawan yang sudah tua atau orang cacat karena sanur lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan yang telah pensiun sehingga memerlukan sarana khusus pada distinasi.
4. Rabies, yang sedang menghantui masyarakat Bali, tentu akan menjadi perhatian para treval agen yang akan membawa para wisatawan ke bali .
5. Eksploitasi seksual terhadap anak di kawasan wisata.
Ubud
1. Pencemaran lingkungan dimana habisnya tebing untuk pembangunan vila-vila
2. Berubahnya pungsi lahan dari lahan pertanian menjadi bangunan vila yang tentunya akan membawa dampak pada lingkungan.
3. Kemacetan lalu lintas, yang sering terjadi pada pusat kegiatan pariwisata di Ubud seperti di depan Puri Ubud
4. Kurangnya lahan parkir sehingga wisatawan susah mencari tempat parkir seperti misalnya kalau ada rombongan wisatawan yang ingin menikmati babi guling di depan puri ubud, wisatawan harus parkir jauh dari warung makan yang mekera ingin coba,
5. Jalan menuju distinasi sempit sehingga wisatawan merasa tidak nyaman apabila ada bus yang melintas, .
Terjadinya issue diatas tentu jauh dari pada tujuan industry pariwisata modern atau pariwisata alternative, yang mana tujuan dari pariwisata alternative merupakan suatu industry jasa dimana seharusnya melibatkan masyarakat local, pemerintah dan wisatawan disamping berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.